Home » » Tokoh Kharismatik Indonesia tahun 2015

Tokoh Kharismatik Indonesia tahun 2015

Written By SDCOM on Kamis, 10 September 2015 | 21.46

Yang Tidak Pernah Terpengaruh Dengan Jabatan Gebyar Politik Indonesia

Ali Musthafa Ya’qub

seputardaerah.com ; Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA adalah seorang putra daerah asli dari provinsi Jawa Tengah,beliau lahir dan dibesarkan di pelosok desa pinggiran hutan sekitar ujungnegoro yang jauh dari perkotaan dan keramaian ,tepatnya di desa Kemiri (dahulu) sekarang setelah pemekaran desa menjadi Desa Kemiri Barat, Kecamatan Subah,kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah yang letaknya sekitar 5 km dari jalan pantura jawa tengah,sebelum beliau nyantri (mondok) untuk menimba ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum di tempat yang jauh.

Beliau lahir di Batang, Jawa Tengah, 2 Maret 1952;  adalah seorang Imam Besar Masjid Istiqlal. Cita-citanya untuk belajar di sekolah umum tidak terlaksana, karena setelah tamat SMP ia harus mengikuti arahan orangtuanya, belajar di Pesantren. Maka dengan diantar ayahnya, pada tahun 1966 ia mulai nyantri di Pondok Seblak Jombang sampai tingkat Aliyah 1969 (Setara SMA). Kemudia ia nyantri lagi di Pesantren Tebuireng Jombang yang lokasinya hanya beberapa ratus meter saja dari Pondok Seblak. Di samping belajar formal sampai Fakultas Syariah Universitas Hasyim Asy’ari, di Pesantren ini ia menekuni kitab-kitab kuning di bawah asuhan para kiai sepuh, antara lain al-Marhum KH. Idris Kamali, al-Marhum KH. Adlan Ali, al-Marhum KH. Shobari dan al-Musnid KH. Syansuri Badawi. Di Pesantren ini ia mengajar Bahasa Arab, sampai awal 1976.

Tahun 1976 ia menuntut ilmu lagi di Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Saudi Arabia, sampai tamat dengan mendapatkan ijazah license, 1980. Kemudian masih di kota yang sama ia melanjutkan lagi di Universitas King Saud, Jurusan Tafsir dan Hadis, sampai tamat dengan memperoleh ijazah Master, 1985. Tahun itu juga ia pulang ke tanah air dan kini mengajar di Institut Ilmu al-Quran (IIQ), Institut Studi Ilmu al-Quran (ISIQ/PTIQ), Pengajian Tinggi Islam Masjid Istiqlal, Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STIDA) al-Hamidiyah, dan IAIN Syarif Hidayatullah, Tahun 1989, bersama keluarganya ia mendirikan Pesantren “Darus-Salam” di desa kelahirannya.

Mantan Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Riyadh yang aktif menulis ini, kini juga menjadi Sekjen Pimpinan Pusat Ittihadul Muaballighin, Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ketua STIDA al-Hamidiyah Jakarta, dan sejak Ramadhan 1415 H/Februari 1995 ia diamanati untuk menjadi Pengasuh/Pelaksana Harian Pesantren al-Hamidiyah Depok, setelah pendirinya KH. Achmad Sjaichu wafat 4 Januari 1995. Terakhir ia didaulat oleh kawan-kawannya untuk menjadi Ketua Lembaga Pengkajian Hadis Indonesia .(Zainie)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Seputar Daerah | Mas Template
Copyright © 2011. SeputarDaerah.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Seputar Daerah
Proudly powered by Blogger